• System Development Life Cycle (SDLC)

     System Development Life Cycle (SDLC) adalah suatu pendekatan yang memiliki tahap atau bertahap untuk melakukan analisa dan membangun suatu rancangan sistem dengan menggunakan siklus yang lebih spesifik terhadap kegiatan penggunan (Kendall & Kendall, 2006).

    Metode SDLC adalah metode yang menggunakan pendekatan sistem yang disebut pendekatan air terjun (waterfall approach) dimana setiap tahapan sistem akan dikerjakan secara berurut menurun dari perencanaan, analisa, desain, implementasi, dan perawatan (Aji Supriyanto 2005:272).

    Siklus hidup pengembangan sistem (System Development Life Cycle / SDLC) merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-langkah di dalam tahapan tersebut untuk proses pengembangannya. Siklus hidup pengembangan system merupakan proses evolusioner yang diikuti dalam menerapkan sistem atau subsistem informal berbasis komputer. SDLC dilakukan dengan pendekatan sistem secara teratur dan dilakukan secara top-down, oleh karenanya sering disebut pendekatan air terjun (waterfall approach) bagi pengembangan dan penggunaan sistem.

    Tahapan SDLC

    Setiap pengembang mempunyai strategi yang berlainan, namun demikian pada dasarnya siklus hidup pengembangan sistem informasi terdapat 5 (lima) tahapan, yaitu:

    1.      Perencanaan Sistem (System Planning)

    2.      Analisis Sistem (System Analysis)

    3.      Perancangan Sistem (System Design)

    4.      Implementasi Sistem (System Implementation)

    5.      Penggunaan Sistem (System Utilization)

    Tahap Perencanaan Sistem (System Planning)

    Perencanaan sistem merupakan tahap paling awal yang memberikn pedoman dala melakukan langkah selanjutnya. Perencanaan sistem menyangkut estimasi dari kebutuhan-kebutuhan fisik, tenaga kerja dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung pengembangan sistem ini serta mendukung operasinya setelah diterapkan.

    Perencanaan sistem dapat terdiri dari perencanaan jangka pendek meliputi periode 1 sampai 2 tahun dan perencanaan jangka panjang meliputi periode sampai dengan 5 tahun. Perencanaan sistem biasanya ditangani oleh staf perencanaan sistem, bila tidak ada dapat juga dilakukan oleh departemen sistem.

    Proses perencanaan sistem dapat dikelompokkan dalam 3 proses utama, yaitu:

    a)      Merencanakan proyek-proyek sistem yang dilakukan oleh staf perencanaan sistem

    b)      Menentukan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan dan dilakukan oleh komite pengarah

    c)      Mendefinisikan proyek-proyek sistem dikembangkan dan dilakukan oleh analis sistem

    Tahap Analisis Sistem (System Analysis)

    Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevalusi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan.

    Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan didalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Langkah-langkah di dalam tahap analisis sistem hampir sama dengan langkah-langkah yang dilakukan dalam mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan di tahap perencanaan sistem. Perbedaannya pada analisis sistem ruang lingkup tugasnya lebih terinci. Didalam tahap analisis sistem terdapat langkah-langkah dasar yang harus dilakukan oleh Analis Sistem, yaitu:

    a)      Identify, yaitu mengidentifikasikan masalah, mengidentifikasikan penyebab masalah, mengidentifikasikan titik keputusan, mengidentifikasikan personil-personil kunci.

    b)      Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada, menentukan jenis penelitian, merencanakan jadwal penelitian, mengatur jadwal wawancara, mengatur jadwal observasi, mengatur jadwal pengambilan sampel, membuat penugasan penelitian, membuat agenda wawancara, mengumpulkan hasil penelitian.

    c)      Analyze, yaitu menganalisis sistem, menganalisis kelemahan sistem, menganalisis kebutuhan informasi pemakai/manajemen.

    d)      Report, yaitu membuat laporan hasil analisis yang bertujuan untuk memberi laporan bahwa analisis telah selesai dilakukan, meluruskan kesalahan pengertian mengenai apa yang telah ditemukan dan dianalisis oleh analis sistem tetapi tidak sesuai menurut manajemen, meminta pendapat-pendapat dan saran-saran dari pihak manajemen, meminta persetujuan kepada pihak manajemen untuk melakukan tindakan selanjutnya.

    Tahap Perancangan Sistem (System Design)

    Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan perancangan sistem (system design). Tahap perancangan sistem ini mempunyai tujuan utama yaitu untuk memenuhi kebutuhan kepada pemakai sistem, untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogrma kompter dan ahli-ahli teknik lainnya yang terlibat. Tahap perancangan sistem merupakan tahap penentuan proses dan data yang diperlukan oleh sistem baru. Untuk sistem berbasis komputer biasanya dalam rancangan ada spesifikasi jenis peralatan yang akan digunakan. Adapun langkah-langkah dalam tahap perancangan sistem ini meliputi:

    a)      Menyiapkan rancangan sistem yang terinci

    Analis bekerja sama dengan pemakai dan mendokumentasikan rancangan sistem baru dengan alat-alat yang telah dijelaskan dalam modul teknis. Penggambaran dilakukan dari yang besar dan secara bertahap secara rinci dengan pendekatan top-down dan ini biasanya dilakukan untuk rancangan terstruktur (structured design).

    b)      Mengidentifikasikan berbagai alternatif konfigurasi sistem

    Analis harus mengidentifikasikan konfigurasi (bukan merek atau model) peralatan komputer yang akan memberikan hasil terbaik bagi sistem untuk menyelesaikan pemrosesan.

    c)      Mengevaluasi berbagai alternatif konfigurasi sistem

    Analis bekerja bersama manajer mengevaluasi berbagai alternatif dan dipilih yang paling memungkinkan subsistem memenuhi kriteria kinerja, dengan kendala-kendala yang ada.

    d)      Memilih konfigurasi yang terbaik

    Analis mengevaluasi semua konfigurasi subsistem dengan menyesuaikan kombinasi peralatan sehingga semua subsistem menjadi satu konfigurasi tunggal. Setelah di analisis kemudian direkomendasikan kepada manajer untuk disetujui. Persetujuan dilakukan oleh Komite pengarah SIM.

    e)      Menyetujui usulan penerapan

    Analisis menyiapkan usulan penerapan yang mengikhtisarkan tugas-tugas penerapan yang harus dilakukan, keuntungan yang diharapkan dan biayanya.

    f)       Menyetujui atau menolak penerapan sistem

    Jika keuntungan dari sistem melebihi biayanya, penerapan akan disetujui.

    Tahap Implementasi Sistem (System Implementation)

    Setelah dianalisis dan dirancang secara rinci dan teknologi telah diseleksi dan dipilih. Tiba saatnya sistem untuk diimplementasikan. Tahap implementasi system merupakan tahap meletakkan sistem supaya siap untuk dioperasikan. Tahap ini termasuk juga kegiatan menulis kode program jika tidak digunakan paket perangkat lunak aplikasi.                                                                                      

    Implementasi sistem merupakan kegiatan untuk memperoleh dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu sistem yang bekerja. Adapun langkah-langkah dalam tahap ini, meliputi:

    a)      Merencanakan penerapan

    Sebelum sistem baru digunakan, manajer dan spesialis infomasi memahami dengan baik pekerjaan yang diperlukan untuk menerapkan rancangan sistem.

    b)      Mengumumkan penerapan

    Proyek penerapan diumumkan kepada para pegawai dengan cara yang sama seperti penelitian sistem. Tujuannya untuk menginformasikan pegawai mengenai keputusan untuk menerapkan sistem baru dan meminta kerjasama pegawai.

    c)      Mendapatkan sumberdaya perangkat keras

    Rancangan sistem disediakan bagi para pemasok berbagai jenis peralatan komputer yang terdapat pada konfigurasi yang disetujui. Setiap pemasok diberikan request for proposal (REF).

    d)      Mendapatkan sumberdaya perangkat lunak

    Dapat membuat sendiri oleh programmer dari dokumen yang disiapkan analis sistem atau menggunakan perangkat lunak aplikasi jadi (prewritten application software).

    e)      Menyiapkan database

    DBA bertanggungjawab untuk semua kegiatan yang berhubungan dengan data, dan ini mencakup persiapan database.

    f)       Menyiapkan fasilitas fisik

    Fasilitas di sini adalah lantai yang ditinggikan, pengendalian suhu ruangan dan kelembaban khusus, keamanan, peralatan pendeteksi api dan pemadam kebakaran, dsb.

    g)      Mendidik peserta dan pemakai

    Baik peserta (operator pemasukan data, pegawai koding, dan administrasi) dan pemakai harus dididik tentang peran mereka dalam sistem. Pendidikan sebaiknya setelah siklus hidup dimulai, tepat sebelum bahan-bahan yang dipelajari mulai diterapkan.

    h)      Masuk ke sistem baru

    Proses menggantikan sistem lama ke sistem baru disebut cutover. Ada 4 pendekatan dasar: percontohan (pilot project), serentak, bertahap, dan paralel.

    Tahap Penggunaan Sistem (System Utilization)

    Pada tahap ini terdiri dari 3 yaitu:

    a)      Menggunakan sistem

    Pemakai menggunakan sistem untuk mencapai tujuan yang diidentifikasikan pada tahap perencanaan.

    b)      Audit sistem

    Penelitian apakah sistem baru memenuhi kriteria kinerja. Studi ini disebut “penelaahan setelah penerapan” (post implementation).

    c)      Memelihara sistem

    Selama manajer menggunakan sistem, berbagai modifikasi dibuat sehingga sistem terus memberikan dukungan yang diperlukan. Modifikasi ini disebut pemeliharaan sistem. Ada tiga alasan untuk pemeliharaan: memperbaiki kesalahan, menjaga kemutakhiran sistem dan meningkatkan sistem.


             

  • You might also like

    No comments:

    Post a Comment