•  

    KENAPA PEMASARAN DIGITAL?

               

                Pertanyaan itu mungkin akan muncul jika mendengar pemasaran digital atau Digital Marketing. Istilah-istilah revolusi industri era 4.0 atau Society 5.0 sering kita dengar saat ini apalagi setelah terjadi pandemi covid-19, hampir seluruh aktivitas dilakukan secara online yang mengharuskan masyarakat mampu untuk menggunakan teknologi. Tidak terlepas dalam hal aktivitas jual beli barang atau jasa dari penjual atau distributor sampai ke tangan pembeli. Pemasaran saat ini telah mengalami perubahan strategi yang dulunya dengan membuat selebaran atau pasang iklan di radio atau televisi, sekarang di era 4.0 memanfaatkan teknologi dengan Pemasaran Digital melalui media sosial, website e-commerce, mesin pencarian, iklan digital, aplikasi chat. Definisi Digital Marketing secara mudah adalah aktivitas memasarkan produk atau jasa dengan menggunakan kemajuan teknologi digital.

                Apakah pemsaran digital efektif saat ini? Untuk menjawab pertanyaan itu mari kita lihat data yang dikeluarkan oleh We Are Social yang bekerjasama dengan Meltwater sebuah perusahaan media asal Inggris dan Belanda dalam laporan” Digital 2023: Indonesia”.

               

     

     

     

     

     

     

     

    Sumber. Datareportal.com

    Penduduk Indonesia 77.0 persen telah menggunakan internet yang terhubung menggunakan data seluler sebesar 353.8 juta atau 128.0 persen dibanding total jumlah penduduk Indonesia tahun 2023 sebesar 276.4 juta, dan yang aktif menggunakan media sosial sebesar 167.0 juta atau 60.4 persen dibanding total penduduk sehinga tidak aneh sebutan netizen +62 menjadi kekuatan baru didunia maya saat ini dan tidak jarang masyarakat kita mampu Go International dalam berselancar di dunia maya. Kemudian apabila kita melihat perangkat digital untuk berinternet 97.7 persen warganet kita menggunakan smartphone, laptop atau desktop 60.7 persen, laptop atau desktop kerja 17.4 persen dan smartTV 19.4 persen.

     

     

     

     

     

     

     

            Sumber: Datareportal.com

    Dari data yang disajikan tersebut terlihat betapa besar potensi di dunia maya yang bisa kita manfaatkan untuk meningkatkan penjualan dengan cara pemasaran secara digital.

                    Pemasaran digital menawarkan banyak kemudahan dibandingkan dengan pemasaran secara tradisional, diantaranya adalah jangkauan lebih luas ke seluruh dunia hanya dengan beberapa langkah saja. Biaya anggaran yang murah dan efektif, kemudahan evaluasi, serta membangun image brand juga menjadi pertimbangan banyak pengusaha kecil berpindah menggunakan pemasaran digital. Namun, dibalik kemudahan-kemudahan yang diberikan pada kenyataannya masih banyak pelaku usaha, mikro, kecil dan menengah (UMKM) enggan untuk mengunakan pemasaran digital  untuk meningkatkan penjualannya.

     

     

     

     

     

     

                Pelaku UMKM tidak bisa hanya menggunakan satu kanal digital saja. Berdasarkan laporan dari We Are Social tahun 2023 untuk digital marketing di Indonesia tentang Source of brand discovery (sumber penemuan merek) ditempati search engine baiik itu Google, Yahoo, Bing, Duck-Duck GO, Ask dan lainnya sebesar 41.0 persen, rekomendasi atau komentar di sosial media sebesar 37.7 persen, iklan di sosial media sebesar 37.6 persen, iklan di televisi sebesar 32.1 persen, merek atau produk di website sebesar 30.9 persen, serta ulasan konsumen di situs sebesar 30.5 persen. Artinya semua saluran pemasaran digital yang ada harus digunakan untuk mengkomunikasikan atau menyampaikan pesan bisnis yang sedang dibangun. Menarik calon pembeli online tahapannya sama seperti belanja di supermarket atau konvensional, yaitu tahapan mengetahui toko online, mengunjungi toko online, melihat jenis barang yang tersedia, memilih barang, dan melakukan pembelian. Untuk melakukan tahapan-tahapan itu diperlukan beberapa jenis kanal digital, misalkan media sosial dan aplikasi chat dimana dengan media sosial pelaku UMKM bisa promosi dan menampilkan jenis produk atau jasanya, akan tetapi tidak bisa langsung melakukan tahapan pembelian, maka diteruskan dengan menggunakan aplikasi chat untuk berkomunikasi dan melakukan pembelian. Contoh UMKM Arumanis Haji Ardi yang secara brand cukup dikenal di wilayah Yogyakarta. UMKM ini memiliki website, instagram, facebook dan tergabung dalam marketplace seperti tokopedia, shoppe dan platform lainnya seperti Grab-Food, tetapi dari hasil penjualan masih kalah dibandingkan dengan cara konvensional. Hal ini disebabkan tidak ada orang yang mengelola seluruh kanal digital yang mereka miliki, serta perlunya strategi digital merketing dengan menggunakan media sosial untuk memperluas jaringan konsumen dan memasarkan produknya sehingga meningkatkan nilai saing UMKM itu sendiri.

                Pelatihan digital marketing adalah jawaban untuk permasalahan-permasalahan yang dihadapai para pelaku UMKM. Pada hari Sabtu tanggal 11 Februari 2023 pukul 15:00 -17:00 WIB, dilakukan pelatihan digital marketing yang menghadirkan pemateri dari kampus Mercubuana Yogyakarta. Meskipun sempat terjadi pedamana listrik tidak menyurutkan semangat para pelaku UMKM dalam mengikuti pelatihan tersebut. Pelatihan dibuka oleh pemilik UMKM yaitu Bapk Haji Ardi Sehami, kemudian sambutan oleh dosen pendamping lapangan (DPL) Ibu Kakanita Ari Puspitasari, S.E., M.Sc. Penyampaian materi dilakukan dengan bahasa yang mudah dipahami dihadapan peserta pelatihan, yaitu pemilik, sales, admin hingga sopir pelaku UMKM bahwa tujuan “belajar” digital marketing  ini untuk meningkatkan penjualan, brand awareness (biar makin dikenal), loyal customer (menjalin hubungan baik sehingga beli kembali). Harapannya dengan brand yang sudah dikenal serta mempunyai beberapa distributor di wilayah Yogyakarta hingga beberapa luar kota ini semakin meningkatkan hasil penjualannya dengan cara online.

                Selama pelatihan digital marketing pertanyaan hanya dari pihak human resource dan bagian administrasi saja. Hal ini bisa dimaklumi karena tidak semua sales UMK Arumanis Haji Ardi generasi millennial yang sudah terbiasa dengan gadget dan perkembangan teknologi digital, sementara mereka (sales) yang generasi millennial beranggapan hanya bertugas menjual produk, semetara digital marketing ini hanya tugas bagian adminitrasi atau pemilik UMKM saja.  Digital Marketing ini sebetulnya ditujukan untuk semua pelaku UMKM baik itu pemilik, bagian adminitrasi, serta bagian penjualan. Untuk bagian penjualan sendiri sebetulnya ujung tombak dalam pemasaran, dengan menguasai pemasaran secara digital lebih memudahkan mereka untuk berkomunikasi dan mendatangkan pelanggan.

               

               

               

     

     

     

     

                Apakah konten harus bagus? pertanyaan ini sering muncul di benak para peserta, mungkin kita juga sebagai warganet yang mencoba-coba mem-branding  diri kita sendiri agar bisa menjadi selebgram minimal yang ujung-ujungnya juga cuan. Jawabannya adalah harus, definisi bagus ini bebas sesuai value yang ingin dicapai oleh brand dan sesuai karakteristik audiens sosial media brand tersebut.  Hambatan yang dihadapi pelaku UMKM dalam upaya untuk pemasaran secara digital adalah keterbatasan dalam membuat konten. Terbatas bisa dalam hal waktu, skill, budget dan sebagainya. Solusi dalam hal ini adalah membuat suatu cerita atau story telling yang menarik tentang produk, jasa, atau mungkin diri sendiri. Dalam membuat konten jangan terpaku hanya pada kualitas atau produknya tetapi bagaimana caranya kita bisa menunjukan nilai produk atau jasa yang kita jual itu sendiri dengan mencari peluang yang bisa dijadikan landasan untuk berkomunikasi dengan calon pembeli.  

                Dari hasil pelatihan digital marketing yang dilakukan di UMKM Arumanis Haji Ardi dapat diketahui bahwa seluruh kanal digital telah dibuat dan perlu untuk optimalisasi dengan salah satunya memaksimalkan search engine optimation (SEO) dengan membuat pilihan keyword atau kata kunci yang tepat, serta menggunakan Google Adsense untuk media promosi. Saat ini banyak sekali tools untuk mengelola media sosial sekaligus tanpa harus membuka satu per satu, misalkan Hootsuite, alat ini dibuat oleh Ryan Holmes, Dario Meli, dan David Tedman pada tahun 2008. Dengan Hootsuite pelaku UMKM tidak hanya bisa mengelola media sosial tetapi juga mengirim dan menjadwal sebuah konten, memberitahukan jika ada mention pada bisnis UMKM serta mendapatkan statistik kinerja media sosial dalam membantu dalam digital marketing. Media Social specialist perlu juga di-hire untuk melakukan analisa dan eksperimen untuk meningkatkan penjualan. Pepatah Jawa mengatakan  Jer Basuki Mawa Beya” yang artinya kurang lebih untuk mencapai kebahagian diperlukan pengorbanan, baik itu berupa uang, tenaga, pikiran dan pengorbanan-pengprnabanan yang lainnya.

                Digital marketing akan lebih baik lagi jika digabungkan dengan saluran pemasaran offline untuk memaksimalkan pemasaran, contoh seperti yang telah diikuti UMKM Arumanis Haji Ardi di Ambarukmo Plaza, tujuannya adalah untuk membentuk emosi dan persepsi tentang produk arumanis Haji Ardi. Selain itu selama jalannya bazar, pihak UMKM bisa collect data calon  profil pembeli yang kemudian bisa ditindaklanjuti dengan media online, misalnya email atau Whatsapp.

     

     

     

     

     

     

     

     

     

                Harapan setelah dilakukan pelatihan digital marketing ini, UMKM Arumanis Haji Ardi akan meningkat penjualannya sehingga bisa menjadi pahlawan kebangkitan ekonomi Nasional ditahun 2023 ini seperti harapan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno saat menjadi pembicara kunci dalam Seminar UMKM Hebat dalam rangka Dies Natalis UGM ke-73 di Yogyakarta (www.kominfo.go.id, 2022).  Berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) Yogyakarta dan diikuti penyerapan tenaga kerja dalam jumlah yang cukup besar, serta mampu bersaing dengan produk luar melalui digital marketing.

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

     

                Di akhir pelatihan digital marketing UMKM Arumanis Haji Ardi, pembawa acara memberikan kuis dan bagi-bagi hadiah kepada para peserta pelatihan yang bertujuan untuk membangun sense of belonging  ditempat kerja, misalkan pertanyaan sebutkan tentang tagline UMKM arumanis Haji Ardi? Ya UMKM ini memiliki tagline yang sudah kece yaitu “Snack Jadoel khas Jogja, Citarasa Nusantara”. Acara dilanjutkan dengan foto bersama untuk menciptakan kebersamaan dan keakraban khususnya para karyawan UMKM Arumanis Haji Ardi.

     

                           

  • You might also like

    No comments:

    Post a Comment